28 Februari 2008

Jasa Konsultasi GRATIS !!!


Setiap manusia pasti selalu dihadapkan pada suatu permasalahan yang tak dapat dipecahkan oleh sendiri karena secara naluri seorang yang sedang ditimpa masalah yang berat baginya akan meminta bantuan kepada seseorang yang dipercayainya. Nah... melihat dari permasalahan tadi maka saya ingin membantu kamu-kamu semua untuk memecahkan masalah dengan GRATIS. Untuk konsultasi/curhat kamu-kamu bisa lewat telpon di nomor 022-92374761 atau lewat e-mail di kang.dayu@gmail.com atau kang_dayu@yahoo.com . Curhatan kamu-kamu akan terjamin rahasianya. Ingat, saya hanya membantu sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, untuk hasilnya terserah pada usaha kamu-kamu. ALLOH tidak akan pernah melihat hasil tetapi ALLOH melihat prosesnya.

10 Februari 2008

Optimis dong!!!


Di saat kita dihadapkan pada suatu masalah / tugas yang datang secara tiba-tiba, terkadang kita merasa kalau kita tak sanggup untuk menjalaninya alias pesimis. Padahal pesimis itu merupakan penghalang dalam hidup ini untuk meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat. Dalam hidup ini perlu ditumbuhkan optimis untuk mencapai semua kesuksesan yang kita impikan. Nah... marilah kita pelajari bersama-sama, apa itu optimisme??? kenapa perlu optimis???


Arti OPTIMIS


Optimisme memiliki dua pengertian. Pertama, optimisme adalah doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya harapan). Kedua, optimisme berarti kecenderungan batin untuk merencanakan aksi, peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Kalau dipendekkan, optimis berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu kita GUNAKAN untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil yang lebih bagus.


Perlunya OPTIMIS


Ada beberapa alasan kalau dalam hidup ini diperlukan optimisme :


Pertama, energi positif (dorongan). Ketika kita mempunyai sebuah impian yang ingin kita capai maka modal utama yang harus dimiliki adalah optimis karena kalau kita pesimis maka impian itu hanya tinggal angan-angan saja. Kalai kita optimis maka dalam tubuh ini akan mengalirkan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, kekuatan untuk mewujudkan semua impian kita yang berasal dari energi positif yang bernama optimis.


Kedua, perlawanan. Setiap hari kita selalu dihadapkan pada masalah, maka muncul sebuah kekuatan perlawanan yang sangat kuat dari diri kita, nah... kekuatan perlawanan itulah berasal dari optimis. Jika perlawanan itu sangat kuat maka kita akan keluar dari masalah itu dengan cepat tetapi kalau perlawanan itu lemah maka proses untuk keluar dari masalah itu akan berjalan lambat.


Ketiga, sistem pendukung. Optimisme sebagai sikap pendukung untuk meraih semua impian kita. Ketika kita punya sebuah impian lalu kita berpikir berhasil, berpikir positif, punya kemauan untuk melewati setiap jalan yang akan mengantarkan pada impian kita itu maka kita akan bisa meraih impian itu. Sebaliknya jika kita bermalas-malasan, pesimis, berpikir negatif maka kita tidak akan pernah meraih impian itu.


Intinya, harapan di sini bukan tujuan, apalagi tempat bergantung. Kita tidak boleh menggantungkan harapan pada harapan itu, melainkan pada usaha. Harapan di sini adalah metode atau jalan agar kita bisa mengeluarkan energi positif, bisa mengatasi masalah secara positif sepositif harapan kita dan bisa memiliki mesin prestasi yang seluruh sistemnya bergerak secara positif.

Sebuah temuan mengungkap bahwa orang yang memiliki harapan optimis, umumnya memiliki kualitas di dalam diri yang antara lain:
§ Punya fokus langkah yang selektif, punya sasaran usaha yang jelas
§ Bisa menerima fakta hidup dengan kesadaran, tanpa banyak mengeluh atau memprotes
§ Memiliki bentuk keyakinan yang membangkitkan
§ Punya perasaan diberkati rahmat Tuhan
§ Punya kemampuan untuk menikmati kehidupan
§ Punya kemampuan dalam menggunakan akal sehatnya dalam menghadapi tantangan hidup
§ Punya kemampuan untuk menjalankan agenda perbaikan diri secara terus menerus
§ Punya penghayatan yang bagus terhadap praktek hidup yang dijalankan sehingga bisa membedakan praktek yang salah dan praktek yang benar; praktek yang tepat dan praktek yang menyimpang
§ Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya
§ Punya perasaan yang bagus terhadap dirinya


Apa yang perlu dihindari dalam berharap?


Meski untuk berharap itu tidak ada peraturannya, namun berdasarkan pengalaman dan kebiasaan, ada beberapa hal yang akan lebih bagus kalau dihindari. Beberapa hal itu antara lain:

Pertama, harapan mulut (wish). Seperti apa harapan mulut itu? Kalau kita berharap adanya hari esok yang lebih bagus, namun itu hanya kita gunakan dalam ucapan atau tulisan, tanpa diiringi dengan tujuan, perencanaan, strategi, tehnik dan pelaksanaannya (aksi), ya ini namanya harapan mulut. Biasanya, harapan seperti ini tidak mengubah apa-apa. Harapan seperti ini sama seperti fantasi atau keinginan-keinginan yang sifatnya masih umu.

Para pakar pengembangan diri umumnya membedakan antara “wish” dengan “goal” (tujuan atau keinginan yang jelas). Katanya, orang lemah biasanya hanya punya wish; sementara orang kuat biasanya memiliki goal. Goal adalah keinginan dengan sasaran yang jelas dan jelas-jelas kita usahakan. Sekedar punya wish dalam pengertian seperti ini, tentu semua orang bisa. Sayangnya, praktek hidup ini tidak peduli dengan berbagai wish yang kita ucapkan.

Kedua, terlalu berharap (over-expectation). “Jangan terlalu berharap nanti kecewa sendiri”, itu pesan yang sering kita dengar. Memang ini tidak pasti tetapi biasanya begitu. Terlalu berharap itu berbeda dengan memiliki harapan yang kuat (optimis). Harapan yang kuat berujung pada aksi atau usaha yang kuat. Seperti yang sudah kita bahas, optimisme itu artinya kita menciptakan keyakinan dan menggunakannya dalam bertindak. Sementara, terlalu berharap biasanya hanya berhenti pada mengharap, untuk mengharap dan selalu mengharap. Ada pepatah yang berpesan begini: “Jika kau mengharapkan sesuatu, jangan terlalu mengharapkannya.” Bahkan Samuel Somarset mengamati bahwa terlalu mengharapkan sesuatu kerapkali malah mengundang datangnya sesuatu yang tidak kita harapkan. Inilah anehnya hidup itu.

Ketiga, berharap dengan setengah takut (ragu-ragu). Biasanya, harapan seperti ini lahir dari ketidaktahuan kita secara akurat. Jika kita mengharapkan hari esok yang lebih bagus, namun kita tidak tahu apa alasan kita berharap seperti itu, ya mau tidak mau harapan kita tidak steril. Harapan kita masih bercampur dengan ketakutan dan keragu-raguan. Seperti kata Coach Bear Bryant, yang membedakan orang per-orang itu bukan harapannya pada keberhasilan, tetapi persiapannya. Semua orang mengharapkan keberhasilan, tetapi hanya orang yang punya persiapan matang yang berpeluang untuk berhasil.

Keempat, menggantungkan harapan pada kenyataan.Kalau kita hari ini punya harapan cerah karena sehabis terima bonus tahunan, kemudian bulan depan kita berharap lesu karena tidak ada bonus, ini namanya menggantungkan harapan pada kenyataan. Artinya, kita men-set harapan itu sesuai dengan kenyataan-sementara yang kita hadapi.

Pada ukuran yang wajar, bisalah kita sebut ini kelemahan-manusiawi yang wajar. Dibilang tidak bagus memang tidak bagus tetapi ini dimiliki oleh semua manusia. Nah, agar kewajaran ini tidak membuahkan kerugian atau kefatalan, maka kita diajarkan untuk menggantungkan harapan pada Tuhan(iman), bukan pada realitas. Artinya, kita perlu belajar menemukan alasan yang kuat untuk bisa memiliki harapan optimisme, terlepas realitas-sementara yang kita hadapi. Seperti pesan Einstein, orang optimis bisa melihat sinar di ujung kegelapan; bisa melihat tanda-tanda peluang di balik kesulitan.

Kelima, mempertentangkan harapan dan kenyataan. Apa yang membuat orang stress berkepanjangan? Apa yang membuat orang terkena konflik-diri terlalu lama? Salah satunya adalah kurang bisa me-manage gap antara harapan dan kenyataan. Orang yang bisa me-manage, biasanya menjadikan kenyataan sebagai dorongan untuk mewujudkan harapannya. Mereka bisa menggunakan ketidakpuasan sebagai dorongan untuk menciptakan perubahan. Banyak kan orang yang akhirnya mendapatkan “berkah” dari kenyataan buruk yang dihadapinya?

Sebaliknya, orang yang belum bisa me-manage, kerapkali menjadikan kenyataan ini sebagai killer harapannya. Mereka menjadikan kenyataan sebagai penyubur apatisme dan pesimisme. Meski sama-sama menghadapi kenyataan yang sama, namun karena sikap mentalnya berbeda, ya akan berbeda hasilnya. Tidak sedikit kan orang yang selalu menuding kenyataan dan menjadikan kenyataan itu sebagai dalil pembenar untuk hopeless?

Bagaimana menciptakan harapan yang optimis?


Harapan optimistik berbeda dengan harapan pesimistik. Bedanya dimana? Bedanya adalah, yang pertama harus diciptakan, sedangkan yang kedua tidak usah diciptakan. Pertanyaannya adalah, bagaimana menciptakan harapan optimistik itu? Di bawah ini ada beberapa pilihan yang bisa kita jadikan acuan:

Pertama, memiliki tujuan atau sasaran aktivitas yang jelas. Apa tujuan yang hendak anda raih di dalam hidup ini? Kalau anda pelajar/ mahasiswa, tentukan tujuan atau standar prestasi yang benar-benar ingin anda raih. Kalau anda seorang karyawan, tentukan tujuan atau standar prestasi yang hendak anda wujudkan. Kalau anda seorang pengusaha, tentukan tujuan usaha anda yang lebih tinggi dari yang kemarin.

Banyak studi yang sudah mengungkap bahwa keoptimisan seseorang itu terkait dengan “internal value” dan “standard”. Memiliki harapan optimistik tidak bisa dibuat-buat. Sejauh di dalam batin kita ada standar, ada sasaran atau tujuan yang benar-benar berarti buat kita dan benar-benar kita perjuangkan, maka secara otomatis harapan itu muncul. Seperti kata C.R. Synder, Ph.D, penulis buku “The Psychology of Hope”, bahwa menentukan tujuan merupakan cara untuk membangkitkan harapan.

Kedua, ciptakan opini-diri yang bagus. Orang itu memang bermacam-macam. Terkait dengan opini-diri ini, ada orang yang meng-opini-kan dirinya sebagai orang lemah, tidak memiliki apa-apa, merasa tidak sanggup untuk merealisasikan tujuannya, merasa tidak punya alasan untuk berhasil, merasa tidak memiliki resource yang dibutuhkan, dan lain-lain. Ada juga orang yang berusaha meng-opini-kan dirinya sebagai orang kuat (warrior), merasa yakin dan mampu akan dapat mewujudkan tujuannya, merasa punya alasan yang kuat untuk berhasil, tahu apa yang harus dilakukan, tahu resource yang bisa digunakan, dan seterusnya.

Opini-diri mana yang lebih positif untuk kita miliki? Tentu saja yang kuat. Opini-diri yang kuat memang tidak otomatis dapat merealisasikan tujuan-tujuan atau sasaran yang kita buat. Tetapi perlu diingat, untuk merealisasikan tujuan itu dibutuhkan opini-diri yang bagus. Coba saja kita membiarkan opini-diri yang lemah, mana mungkin kita sanggup untuk sekedar punya harapan yang optimistik.
Jhon C. Maxwell pernah berpesan begini: “Ketika anda mengubah pikiran anda maka keyakinan anda akan berubah. Ketika anda mengubah keyakinan anda maka harapan anda berubah. Ketika anda mengubah harapan anda maka sikap anda akan berubah. Ketika anda mengubah sikap anda maka prilaku anda akan berubah. Ketika anda mengubah prilaku anda maka performansi anda akan berubah. Ketika anda mengubah performansi anda maka hidup anda akan berubah.”

Ketiga, miliki sikap dan pandangan yang sehat tentang hidup ini. Konon, salah satu penyebab yang membuat orang gagal memiliki harapan optimistik adalah sikapnya yang kurang sehat. Bagaimana sikap dan pandangan yang kurang sehat itu? Salah satunya adalah ketika kita tidak bisa menerima kenyataan dengan berbagai macam warna-warninya (fakta kehidupan). Ketika kita tidak belajar menerima kehidupan ini seperti adanya untuk kita usahakan seperti yang kita inginkan, memang yang kerap terjadi malah membikin kita mudah terkena stress atau tekanan. Kalau sudah begini, harapan kita juga terancan. Tetaplah berharap akan adanya kehidupan yang lebih bagus tetapi juga harus mengakui dengan kesadaran akan fakta hidup yang ada: terkadang ada OK dan terkadang tidak OK.

Keempat, temukan model. Model yang dimaksudkan di sini adalah orang. Temukan orang yang kira-kira budaya hidupnya bisa anda contoh. Temukan orang yang kira-kira pendapatnya tentang diri anda dan dunia ini bisa membangkitkan anda. Temukan orang yang bisa meng-inspirasi anda. Saran Mark Twin, jangan mendekati orang yang ucapannya malah menghancurkan harapan anda (menggembosi). Jangan pula mencontoh orang yang tidak punya harapan optimistik apabila kita ingin punya harapan optimistik.

Orang seperti itu bisa orang yang anda di sekeliling anda, kenalan, atau orang yang anda kenal lewat karyanya saja. Di majalan Fast Company edisi 20 Desember 2006 ini, ada kalimat yang bagus untuk kita ingat. Kalimat itu bunyinya begini: "Often the most important people in our network are those who are acquaintances." Acquaintances itu belum menjadi friend apalagi close friend, tetapi kenalan. Intinya, kita tidak perlu pusing mencari model orang karena ada dimana-mana dan bisa siapa saja.

Kelima, tingkatkan keimanan. Salah satu esensi keimanan adalah adanya kesadaran bahwa kita ini “dimiliki” (being owned) oleh Tuhan atau munculnya perasaan “kebersamaan” dengan Tuhan. Semakin kuat keimanan itu, semakin kuat juga kesadaran itu dan rasa kebersamaan itu. Punya kesadaran yang kuat bahwa kita ini “dimiliki” akan membuat kita tidak mudah merasa sendirian atau merasa tidak memiliki siapa-siapa dalam menatap masa depan. “Keimanan”, menurut kesimpulan Margo Jones, adalah prasyarat bagi semua usaha.


JANGAN PERNAH HIDUP KALAU ANDA TERMASUK ORANG YANG PESIMIS

Semoga bermanfaat !

08 Februari 2008

Valentine???huh cape deh


Bulan Februari adalah bulan yang spesial bagi semua manusia di dunia, apalagi kalo udah tanggal 14 Februari. Yupz, pada tanggal tersebut yang katanye ' Hari Kasih Sayang ' alias Valentino Rossi ups... sorry deh salah seharusnya Valentine Day. Biasana mah pada hari itu tuh pada tuker kado en nyatain rasa kasih sayangnya pada sang kekasih, nah... untuk masalah nyatain rasa kasih sayang pada sang kekasih banyak jalan yang dilakoni oleh para pelakunya mulai dari yang ecek-ecek yaitu bikin puisi romantis trus kalo yang tingkat tinggi tuh saling pelukan, ciuman bahkan ada yang sampe tiiiiiiiiiiiiiiiiitttt - sorry deng disensor, pasti dah pada tau kan - .
Nah... yang jadi masalahnya, kenapa pemuda Islam malah jadi bebek ( ikut-ikutan ) ngerayain Valentine-an??? Padahal Valentine-an itu very very bertentangan dengan ajaran Islam yang ngajarin untuk berkasih sayang setiap saat dan kepada sesama manusia serta lillahita'ala. Mugkin mereka belum tau kalo Valentine-an itu adalah hari raya suatu agama atau mereka udah tau tapi kura-kura dalam perahu ( pura-pura tak tau )??? ' Hah.... Valentine-an hari raya suatu agama??? Buktinya apa??? ' Nggak percaya ya??? Butuh bukti??? Nih buktinya saya ambil dari situs wikipedia tentang Valentine.

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Kisah Selanjutnya

Santo Valentinus merujuk kepada satu dari minimal tiga orang suci (santo) martir Roma Kuno. Pesta Santo Valentinus sebelumnya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma pada 14 Februari sampai tahun 1969.
Pesta St. Valentinus pertama kali diputuskan pada 496 oleh Paus Gelasius I, yang juga memasukkan Santo George di antara mereka "...yang namanya secara benar dihormati manusia tetapi di mana perbuatan mereka hanya diketahui oleh Tuhan." Dibuatnya pesta ini kemungkinan merupakan sebuah usaha untuk mengungguli hari raya pra-Kristen, Lupercalia yang masih diperingati di Roma pada abad ke-5.
Menurut Ensiklopedi Katolik, santo yang hari rayanya diperingati pada hari yang sekarang disebut Hari Valentine kemungkinan adalah salah satu dari tiga orang martir yang hidup pada akhir abad ke-3 semasa pemerintahan Kaisar Claudius II:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Dipercayai bahwa sang pastur dan uskup Valentinus dimakamkan sepanjang Via Flaminia di luar kota Roma, pada jarak yang berbeda dari tengah kota. Pada abad ke-12, gerbang kota Romawi yang disebut Porta Flaminia (sekarang Porta del Popolo) juga disebut sebagai Gerbang St. Valentinus.
Seperti dikatakan oleh Paus Gelasius II, sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini. Banyak legenda yang mengelilingi mereka sebenarnya diciptakan pada akhir Abad
Pertengahan di Inggris dan Perancis, di mana pesta perayaan pada tanggal 14 Februari diasosiasikan dengan cinta. Sentimen semacam ini tidak ada sama sekali di kitab Legenda Emas Jacobus de Voragine, yang disusun pada kurang lebih tahun 1260 dan merupakan salah satu buku yang paling banyak dibaca pada akhir Abad Pertengahan. Buku ini sangatlah lengkap dalam memberi informasi setiap santo dan santa untuk setiap hari pada tahun kalender gerejawi sebagai ilham homili setiap misa. Di vita (riwayat hidup) St Valentinus yang sangat singkat, tertulis bahwa ia menolak untuk menangkal Yesus Kristus di depan "Kaisar Claudius" pada tahun 280. Sebelum kepalanya dipenggal, Valentinus mengembalikan penglihatan dan pendengaran sipir penjaranya. Lalu Jacobus mereka-mereka etimologi nama "Valentinus," sebagai "sesuatu yang mengandung keberanian (Latin: valor)", namun tidak ada tanda-tanda hati dan pesan-pesan yang ditanda tangani yang "diberi oleh Valentine-mu," seperti kadangkala disugestikan dalam karya-karya modern kesucian sentimental.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

The next story

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir, ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

' Huh... cape deh!!! '. Itulah buktinya kalo Valentine-an itu budaya di luar Islam, bukankah Rasulullah SAW sudah bilang " Barang siapa yang mengikuti kebiasaan suatu kaum maka ia termasuk kaum itu " so, kalo kite-kite nge-bebek ngerayain Valentine-an pasti kita g akan diakui umat Nabi Muhammad SAW.
Inga... inga.... !!! Islam mengajarkan kepada kita untuk berkasih sayang kepada siapa aja di setiap saat n yang past sesuai dengan syari'at Islam donk !!!. Hatur Thanx U

06 Februari 2008

Kenalan dulu atuh

Kenalin nama saya Andayu ( cukup simpel dan mudah diingat kan ! ). Panggil saja Dayu, Andayu, Kang Dayu, Akh Dayu. Saya lahir di Cirebon ( huh kota yang panas ) tepatnya tanggal 27 Agustus 1988. Saya seorang laki-laki dan saya juga seorang muslim. Status saya single alias belum nikah ( do'akan semoga dapat pasangan yang terbaik dari Alloh ya... ^_^ ). Sekarang saya tinggal di Cimahi ( maaf deh alamat lengkapnya saya rahasiakan ). Cita-cita saya alhamdulillah sudah tercapai semuanya - "lho ko bisa sih...!!" - begini ceritanya saya tuh punya cita-cita jadi tentara maka saya ikut PASSUS SMKN 1 Cimahi, cita-cita selanjutnya jadi ustadz maka saya ikut Forum Dienul Islam SMKN 1 Cimahi, cita-cita nu salajengna jadi anggota dewan maka saya ikut Musyawarah Perwakilan Kelas SMKN 1 Cimahi, trus cita-cita saya ingin jadi trainer maka saya ikut Training and Consulting ( TRACS ) tapi ada cita-cita yang belum saya capai - "apaan tuh...???" - saya ingin MATI SYAHID - "Allahu AKbar !!!" - dan satu lagi MENIKAHI SANG BIDADARI SURGA YANG TURUN KE BUMI - "ehm...ehm... ngomong2 dah ketemu belum tuh bidadarinya???" - . Sekarang saya sudah bekerja di Ihyaud Da'wah Foundation sebagai Manager Media & Marketing dan kerja di Farmasi Islam HPA Internasional. Hobby saya adalah baca buku terutama buku2 karya Mohammad Fauzil Adhim selain baca buku saya suka hiking, camping, dengerin nasyid. Saya suka makanan tumis-tumisan dan yang jelas saya paling tidak suka dengan makanan yang ada jengkol dan petenya dan juga makanan haram ( ya iyalah udah jelas ). Kalo minuman saya suka kopi susu ( kalo lagi camping n begadang aja ) dan air putih. Teladan yang saya sedang berusaha untuk bisa mencontoh beliau adalah Rasulullah SAW. Motto hidup saya " Jangan katakan 'tidak bisa' sebelum kau mencobanya ". Pesan saya buat semuanya "Kita makan tuh untuk hidup bukan hidup untuk makan", "Bekerja bukan untuk mencari kekayaan tapi bekerja untuk belajar"