08 Februari 2008

Valentine???huh cape deh


Bulan Februari adalah bulan yang spesial bagi semua manusia di dunia, apalagi kalo udah tanggal 14 Februari. Yupz, pada tanggal tersebut yang katanye ' Hari Kasih Sayang ' alias Valentino Rossi ups... sorry deh salah seharusnya Valentine Day. Biasana mah pada hari itu tuh pada tuker kado en nyatain rasa kasih sayangnya pada sang kekasih, nah... untuk masalah nyatain rasa kasih sayang pada sang kekasih banyak jalan yang dilakoni oleh para pelakunya mulai dari yang ecek-ecek yaitu bikin puisi romantis trus kalo yang tingkat tinggi tuh saling pelukan, ciuman bahkan ada yang sampe tiiiiiiiiiiiiiiiiitttt - sorry deng disensor, pasti dah pada tau kan - .
Nah... yang jadi masalahnya, kenapa pemuda Islam malah jadi bebek ( ikut-ikutan ) ngerayain Valentine-an??? Padahal Valentine-an itu very very bertentangan dengan ajaran Islam yang ngajarin untuk berkasih sayang setiap saat dan kepada sesama manusia serta lillahita'ala. Mugkin mereka belum tau kalo Valentine-an itu adalah hari raya suatu agama atau mereka udah tau tapi kura-kura dalam perahu ( pura-pura tak tau )??? ' Hah.... Valentine-an hari raya suatu agama??? Buktinya apa??? ' Nggak percaya ya??? Butuh bukti??? Nih buktinya saya ambil dari situs wikipedia tentang Valentine.

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Kisah Selanjutnya

Santo Valentinus merujuk kepada satu dari minimal tiga orang suci (santo) martir Roma Kuno. Pesta Santo Valentinus sebelumnya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma pada 14 Februari sampai tahun 1969.
Pesta St. Valentinus pertama kali diputuskan pada 496 oleh Paus Gelasius I, yang juga memasukkan Santo George di antara mereka "...yang namanya secara benar dihormati manusia tetapi di mana perbuatan mereka hanya diketahui oleh Tuhan." Dibuatnya pesta ini kemungkinan merupakan sebuah usaha untuk mengungguli hari raya pra-Kristen, Lupercalia yang masih diperingati di Roma pada abad ke-5.
Menurut Ensiklopedi Katolik, santo yang hari rayanya diperingati pada hari yang sekarang disebut Hari Valentine kemungkinan adalah salah satu dari tiga orang martir yang hidup pada akhir abad ke-3 semasa pemerintahan Kaisar Claudius II:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Dipercayai bahwa sang pastur dan uskup Valentinus dimakamkan sepanjang Via Flaminia di luar kota Roma, pada jarak yang berbeda dari tengah kota. Pada abad ke-12, gerbang kota Romawi yang disebut Porta Flaminia (sekarang Porta del Popolo) juga disebut sebagai Gerbang St. Valentinus.
Seperti dikatakan oleh Paus Gelasius II, sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini. Banyak legenda yang mengelilingi mereka sebenarnya diciptakan pada akhir Abad
Pertengahan di Inggris dan Perancis, di mana pesta perayaan pada tanggal 14 Februari diasosiasikan dengan cinta. Sentimen semacam ini tidak ada sama sekali di kitab Legenda Emas Jacobus de Voragine, yang disusun pada kurang lebih tahun 1260 dan merupakan salah satu buku yang paling banyak dibaca pada akhir Abad Pertengahan. Buku ini sangatlah lengkap dalam memberi informasi setiap santo dan santa untuk setiap hari pada tahun kalender gerejawi sebagai ilham homili setiap misa. Di vita (riwayat hidup) St Valentinus yang sangat singkat, tertulis bahwa ia menolak untuk menangkal Yesus Kristus di depan "Kaisar Claudius" pada tahun 280. Sebelum kepalanya dipenggal, Valentinus mengembalikan penglihatan dan pendengaran sipir penjaranya. Lalu Jacobus mereka-mereka etimologi nama "Valentinus," sebagai "sesuatu yang mengandung keberanian (Latin: valor)", namun tidak ada tanda-tanda hati dan pesan-pesan yang ditanda tangani yang "diberi oleh Valentine-mu," seperti kadangkala disugestikan dalam karya-karya modern kesucian sentimental.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

The next story

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir, ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

' Huh... cape deh!!! '. Itulah buktinya kalo Valentine-an itu budaya di luar Islam, bukankah Rasulullah SAW sudah bilang " Barang siapa yang mengikuti kebiasaan suatu kaum maka ia termasuk kaum itu " so, kalo kite-kite nge-bebek ngerayain Valentine-an pasti kita g akan diakui umat Nabi Muhammad SAW.
Inga... inga.... !!! Islam mengajarkan kepada kita untuk berkasih sayang kepada siapa aja di setiap saat n yang past sesuai dengan syari'at Islam donk !!!. Hatur Thanx U